Orang yang beriman dapat menahan nafsunya karena
melaksanakan perintah Allah. Walaupun dia sering terpencil seorang diri, tidak
seorang manusiapun melihatnya, namun dia tetap berpuasa, sebab dia percaya
bahwa Allah (Tuhannya) selalu melihat dan mengawasinya. Dengan demikian, orang
mu’min mendidik iradat atau kemauan dan dapat mengekang nafsu.
Ada dua syahwat yang sangat mempengaruhi hidup, yaitu
syahwat farji atau sex, kelamin dan syahwat perut. Jika keduanya ini tidak terkendali, bisa jadi
kenmanusiaan manusia akan runtuh dan turun bertukar menjadi kebinatangan.
Tetapi apabila dapat dikendalikan dengan puasa, kemanusiaan tadi akan naik
tingkatnya.
Kesabaran menahan adalah nialai yang amat penting bagi
keteguhan jiwa. Sebab itu Rasulullah SAW. bersabda; “Asshiyaamu Nishfu Sabrin “= puasa adalah separoh dari shabar (HR.
Ibnu Majah).
Tags
khazanah