sukabuminews, SUKABUMI- Sejumlah aktivis HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam) komisariat STAI Al-Barokah dan STAI Kharisma dan Forum
Peduli Guru Madrasah (FPGM) hari Senin kemarin (15/4) mendemo
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi. Sebelum sampai ke kantor
kemenag, mereka terlebih dahulu melakukan aksi sweeping ke
madrasah-madrasah yang lokasinya dekat dengan jalan raya yang menuju
arah kantor kemenag.
Aksi tersebut diawali dengan berkumpulnya
para aktivis di pasar baru Cigombong Kecamatan Warungkiara dan menuju
kantor kemenag dengan membawa poster yang bertuliskan tuntutan mereka.
Sesampai di kantor kemenag, Jalan Palabuhan II, para aktivis ini
langsung menggelar aksi. Dalam orasinya mereka menyampaikan
permasalahan-permasalahan pada lembaga pendidikan yang ada di bawah
naungan Kemenag. Permasalahan tersebut menurut mereka dimulai dari dana
Biaya Opersional Sekolah (BOS), sertifikasi guru honorer, Bantuan Siswa
Miskin (BSM), dan Mark-Up anggaran.
“Kami menuntut untuk dilakukannya
reformasi birokrasi dalam tubuh Kemenag,” kata Koordinator Lapangan
(Korlap) Aris Rindiansyah saat berorasi di depan kantor Kemenag,
kemarin.
Selain hal itu, pada orasi itu juga para
pendemo menuntut supaya lebih mengoptimalkan fungsi Persatuan Guru
Madrasah (PGM) sebagai wadah aspirasi guru, khususnya guru honorer serta
membebaskan PGM dari segala intervensi. “Selama ini PGM terkesan
seperti diintervensi,”kata salah satu orator aksi, Fahrudin.
Menurut pendemo, permasalahan-permasalahan
yang disampaikannya itu sangatlah mendasar. Pasalnya mereka atau HMI
dan FPGM mendapatkan pengaduan-pengaduan dari sejumlah guru honorer
perihal pungutan-pungutan liar dalam beberapa anggaran. “Seperti halnya
dalam dana BOS, Fungsional, BSM, dan lain-lainnya”imbuh Aris dalam
orasinya itu.
Para pengunjuk rasa itu, mendesak supaya
kepala Kementrian Agama, Ismatullah menemui mereka, namun sayang
desakkannya tak bisa dikabulkan oleh para pegawai Kemenag itu.
“Kebetulan hari ini, bapak Kemenag sedang rapat penting di
Provinsi,”kata Kasi Madrasah, Agus Santosa.
Merasa kurang percaya, perwakilan
pengunjuk rasa masuk ke dalam kantor untuk membuktikannya, dan ternyata
benar bahwa kepala Kemenag sedang tidak ada di kantor. Dan akhirnya para
pengunjuk rasa ditemui oleh Kasi Madrasah, Agus Santosa. Mereka
menyampaikan kembali yang menjadi tuntutannya ke Agus Santosa. Menyikapi
permasalahan yang disampaikan oleh para pengunjuk rasa, Agus
menyampaiakan bahwa memang untuk dana BOS dan tunjangan fungsional itu
sampai saat ini belum dicairkan. Namun demikian, pihaknya sudah
berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan minggu ini sudah dilakukan
pencabutan bintang. “Tadi sudah dicabut bintangnya oleh pusat, dan
insyaAllah Mei sekarang bisa cair”kata Agus.
Menyikapi tentang adanya pungutan liar
yang terjadi di sekolah-sekoah perihal hak-hak guru, Agus menyampaikan
dengan tegas bahwa pihaknya akan melakukan investigasi untuk
membuktikannya. “Jika hal ini terbukti, maka tentunya kita akan
memberikan sanksi kepada mereka secara tegas,”imbuhnya. Dan perihal mark
up data penerima dana BOS, Agus menyampaikan sikap yang sama jika ada
sekolah yang terbukti melakukannya.
“Tentunya kita akan memberikan sanksi tegas, dan dana lebihnya itu harus dikembalikan ke pemerintah.”tegas Agus.
Menyikapi hal intervensi PGM dengan bukti
sebaran pesan singkat atau SMS, Agus menyampaikan bahwa pihaknya itu
tidak melakukan intervensi.
“Memang benar saya yang mengirim SMS itu,
tapi saya tujukan supaya guru-guru yang ada di madrasah itu lebih fokus
kepada agenda nasional yaitu Ujian Nasional. Kalau guru-guru madrasah
ada di jalan untuk ikut aksi, kasihan kepada para siswa-siswinya itu,
jadi itu bukan intervensi,”tegas Agus.
Puas menggelar aksi di kantor Kemenag
Kabupaten Sukabumi, para pendemo membubarkan diri. Mereka menyampaikan,
bahwa akan melakukan aksi kembali dengan jumlah masa yang cukup besar
jika tuntutannya tidak segera dikabulkan. Dan untuk mengkawal aksi demo
tersebut, aparat keamanan dalam hal ini pihak kepolisian menurunkan 70
personil anggota kepolisian. (cr2/l/radarsukabumi.com/sukabuminews)
Tags
lintasmedia