sukabuminews, SUKABUMI - Terkait isu pencalonan salah
seorang calon dari kader ahmadiah yang akan ikut meramaikan pemilukada kota
Sukabumi 2013, sekitar seratus orang lebih mas gabungan dari 3 ormas/OKP Islam
se-kota dan kabupaten Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa, Senin (12/11).
Mereka menggelar orasi di hadapan
Pendopo Kabupaten dan Balaikota Sukabumi.
Selain meminta kepada masyarakat agar
hati-hati dalam menentukan sikap dan pilihan, dalam orasinya merekapun mendesak
kepada pemerintah kota dan kabupaten Sukabumi untuk segera menutup
tempat-tempat kegiatan Jamaat Ahmadiyah (JAI) sekaligus menindak tegas mereka
yang melanggar.
“Kami mendesak tegas kepada
Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi khususnya dan pemerintah provinsai Jawa
Barat pada umumnya untuk segera membubarkan Jamaat Ahmadiah (JAI) tanpa
terkecuali)”, tegas ust. Helmi, dihadapan para pengunjuk rasa dan para
wartawan.
Dalam orasinya merekapun tak
segan-segan, mendesak agar pemerintah kota dan Kabupaten, untuk segera pula
mencabut ijin tempat-tempat hiburan malam dan tidak menerbitkan ijin, serta
melakukan penertiban hotel-hotel, tempat kost dan tempat-tempat lain yang
terindikasi kerap dijadikan tempat maksiat.
Aksi yang dilakukan oleh 3 ormas
Islam, yakni, Fron Pembela Islam (FPI), Gerakan Masyarakat Pembela Akidah (Gempa),
Barisan Anti Aliran Sesat (Brrantas), berlangsung damai.
Meski demikian sejumlah aparat
tetap disiagakan demi mengantisifasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tidak hanya di Sukabumi, pada hari yang sama, terkait
isu pembubaran Ahmadiah, puluhan massa Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten
Cianjur pun berunjuk rasa di depan Kantor Pemkab Cianjur, Jalan Siti Jenab. Mereka
menuntut Bupati Cianjur segera mengeluarkan surat pelarangan dan pembubaran
Ahmadiyah di Cianjur.
Dalam unjuk rasa tersebut, sempat terjadi adu
mulut degan petuas Satpol PP karena pengunjuk rasa tidak diperkenankan masuk
dalam area kantor Pemkab. Namun, setelah adaya negoisasi akhirnya para
pengunjuk rasa bisa masuk namun dalam pengawalan ketat anggota Satpol PP dan
petugas kepolisian Polres Cianjur.
Kedatangan puluhan massa FPI Cianjur ke pemkab
menggunakan iring-iringan sepeda motor dilengkapi juga dengan atribut seperti
spanduk dan bendera. Setibanya di depan Kantor Pemkab Cianjur, mereka langsung
berorasi.
“Pemerintah
harus tegas dalam menyikapi ini. Kalau tidak, kami yang akan bertindak. Sebelum
itu terjadi, kami meminta agar pemerintah segera bertindak,” kata Ketua DPW FPI
Cianjur Awaludin.
Tidak hanya pemerintah, pihaknya juga meminta
kepada aparat keamanan untuk bersikap serupa. Pasalnya, dirinya menilai,
keberadaan Ahmadiyah telah meresahkan. “Hanya satu tuntutan kami, bubarkan
Ahmadiyah," ucapnya.
Usai berorasi, para pengunjuk rasa melanjutkan
aksi dengan mendatangi Masjid Al Ghofur di Jalan Dr Muwardi (Bypass). Massa
meminta agar masjid tersebut tidak lagi digunakan oleh Jemaat Ahmadiyah. Namun,
dalam aksi tersebut petugas berhasil menghalau massa untuk tidak melakukan hal
yang tidak diinginkan. (Malik- Tedi S.)