Hal itu diungkapkan Bupati Sukabumi, Sukmawijaya usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa, di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, Senin (1/10) belum lama ini.
Ia menambahkan capaian indeks pembangunan manusia di kabupaten Sukabumi, tahun 2011 telah mencapai 71.15 persen atau meningkat 0.49 poin dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Peningkatan atau capaian IPM tersebut menurut klasifikasi yang ditetapkan United Nation development Program (UNDP)bahwa kabupaten Sukabumi termasuk kategori masyarakat kesejahteraan menengah ke atas.
“Kita lihat dari IPM, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Sukabumi berada pada urutan keenam terbawah di Jawa Barat. Namun, jika dilihat dari tingkat kemiskinan, sejak tahun 2006 mengalami penurunan. Bahkan hingga tahun 2011 hanya tinggal 10.6 persen,” tutur Sukmawijaya.
Dikatakan, saat ini masih ada 15 kabupaten yang berada di bawah Kabupaten Sukabumi menurut data yang dihimpun oleh BPS. Selain itu dari segi infrastruktur saat ini Kabupaten Sukabumi telah mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari akses menuju desa-desa yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Bupati sendiri mempertanyakan status Kabupaten Sukabumi sebagai daerah tertinggal yang dikeluarkan oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.”Terlepas dari maslah itu apakah intervensi atau bukan, kita menerima,”ujarnya.
Hal itu sempat ditanyakannya saat menghadiri forum rapat di Palangkaraya beberapa waktu lalu. Namun menurutnya masih ada sedikit kekurangan agar Kabupaten Sukabumi bisa ke luar dari status daerah teringgal.
“Kalau PDT mengeluarkan program pada tahun 2012 atau tahun 2013 kita optimstis kita bisa saja masuk dan ke luar dari daftar desa tertinggal. Namun, program tersebut paru ada pada tahun 2014,”ujarnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi menuturkan jika dilihat dari segi IPM, PDRT dan laiinya sebenarnya saat ini Kabupaten Sukabumi berada pada peringkat teratas dibandingkan lima kabupaten lainnya.
“Hingga saat ini kita terus melakukan pembenahan terutama dari segi infrastruktur seperti jalan, pembangunan sekolah, dan kesehatan. Tidak ada satu pun desa di sini yang tidak bisa diakses menggunakan roda empat. Walaupun itu belum semua jalan di hotmix,” Ujar Badri.(Red***)