Seminar Nasional II Prabu Siliwangi Kembali Digelar Mei Mendatang

Fajar Laksana
Kota Sukabumi-SukabumiOnlineNews
Kepala Museum Prabu Siliwangi, Fajar Laksana nampaknya tidak mau putus asa untuk membuktikan bahwa Prabu Siliwangi beragama Islam. Buktinya setelah tidak puas dengan pernyataan para pakar sejarah dalam seminar nasional membahas keislaman Prabu Siliwangi beberapa waktu lalu di Gedung Juang 45, rencananya akan digelar kembali seminar nasional II bertepatan dengan peringatan Hardiknas mendatang.

“Hasil seminar nasional beberapa waktu lalu, para pakar sejarah yang diundang sebagai narasumber sepakat menyatakan bahwa Prabu Siliwangi benar sebagai tokoh sejarah dan ada, sehingga bukan lagi sekedar mitos, cerita atau dongeng belaka,” katanya saat ditemui di Pesantren Al-Fath PASIM Sukabumi, Minggu(8/4).

Dijelaskannya, dari hasil seminar nasional beberapa waktu lalu masih perlu bukti tambahan untuk menyatakan keislaman Prabu Siliwangi, salah satunya dengan mendatangkan Pakar Sejarah Prof. Mansyur Suryanegara yang pertama kali menyatakan keislaman Prabu Siliwangi.

“Kenapa kita undang beliau, karena pakar sejarah yang kami undangs ebagai narasumber dalam seminar tersebut tidak memahami benar tentang keislaman Prabu Siliwangi dan lebih kepada arkeolognya saja, sehingga terkesan ragu-ragu untuk menyatakannya,” ujarnya.

Padahal menurutnya, pengakuan dari berbagai pihak ditambah bukti-bukti fisik dan kesenian yang ada di Museum Prabu Siliwangi menandakan bahwa memang benar keislaman Prabu Siliwangi, namun oleh pakar sejarah yang kita undang mengatakan itu belum kuat.

Lebih lanjut diungkapkannya, keraguan pakar sejarah untuk menyatakan keislaman Prabu Siliwangi dikarenakan sudah terlebih dahulu dalam buku sejarah ditulis bahwa Prabu Siliwangi itu beragama Hindu, sehingga pakar sejarah yang ada opininya tertuju kesana tanpa melihat lebih jauh lagi bukti-bukti yang ada di kita.

“Kenapa kita terus bersikeras memperjuangkan tentang keislaman Prabu Siliwangi, karena untuk membuat masyarakat sunda menjadi tenang,” ungkapnya.

Sementara itu dirinya juga mengatakan, bahwa pihaknya telah mengadakan MoU dengan Pondok Pesantren Darut Tauhid Pimpinan Abdullah Gymnastyar (Aa Gym) terkait pembinaan mental bagi seluruh siswa siswi SMK Plus Pasim.

“Nantinya seluruh siswa kita akan mengikuti program manajemen qolbu dengan pengajarnya langsung dari Darut Tauhid dan setiap libur sekolah mereka akan kita pesantrenkan di sana. Hal ini untuk mengantisipasi begitu maraknya pergaulan bebas yang terjadi saat ini,” ungkapnya. (Herry)

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال